Selasa, 10 Juni 2014

Navigasi

Navigasi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata navis yang artinya perahu atau kapal dan agake yang artinya mengarahkan, secara harafiah artinya mengarahkan sebuah kapal dalam pelayaran. Dari waktu ke waktu seiring dengan perkembangan jaman kata ‘navigasi’ tidak lagi hanya digunakan dalam dunia maritime tetapi sering juga digunakan di daratan dan udara. Navigasi adalah cara menentukan posisi dan arah perjalanan baik di medan sebenarnya maupun pada peta.
Sistem navigasi yang saat ini digunakan di Bandar Udara Sultan Babullah Ternate sebagai berikut :
1.      DME
2.      DVOR
3.      NDB


1. NDB (Non Directional Beacon)
adalah Fasilitas Navigasi jenis ini yang terpasang dalam stasiun NDB di darat, memancarkan informasi dalam bentuk sinyal radio kesegala arah (Non Directional Beacon). Sinyal ini akan diterima oleh pesawat terbang yang dilengkapi dengan loop antenna sehingga penerbang dapat menentukan posisinya (azimuth) menuju stasiun tersebut. Pemancar ini biasanya beroperasi pada frekuensi 200 sampai 415 KHz dan secara terus menerus memancarkan frekuensi pembawa dengan modulasi 1020 Hz, untuk identifikasi ( tanda pengenal stasiun tersebut). Identifikasi ini dipancarkan berupa suatu kelompok kode morse yang terdiri dari 2-3 huruf dan dikirimkan dengan kecepatan rata-rata 7 kata per menit.


Fungsi dan Kegunaan NDB

NDB mempunyai beberapa macam fungsi kegunaan, yaitu :

1.      Homing
Stasiun NDB diletakkan pada daerah bandara sehingga dengan memanfaatkannya, pesawat terbang akan dapat dikendalikan menuju bandara tersebut. Jadi sifatnya adalah untuk menunjukkan pada pesawat ke arah mana bandara tersebut berada.

2.      En-route
Disini NDB tidak dipasang pada daerah bandara yang dituju, melainkan pada suatu tempat/check point tertentu sepanjang jalur penerbangan (airways). Misalnya, pesawat akan akan terbang dari suatu banddara A menuju bandara B, tetapi oleh jarak A dan B melampaui jarak jangkau NDB sehingga ada daearah kosong, maka perlu dipasang NDB satu lagi diantara A dan B sehingga tidak terdapat lagi daerah kosong. Dengan demikian NDB C inilah yang akan digunakan sebagai Enroute untuk membantu pesawat dari A menuju B.

3.      Holding
Setelah pesawat berada di atas bandara dan menunggu saat mendarat, penerbang harus menunggu petunjuk lebih lanjut dari Pengatur Lalu Lintas Udara/ATC, apak ia diperkenankan segera mendarat atau tidak. Seandainya lalu lintas penerbangan ramai, sehingga perlu menunggu giliran, maka biasanya ATC mengharuskan pesawat untuk berputar-putar pada daerah holding. Dalam prosedur ini ditentukan suatu titik “fix” pada daerah holding dan ini berupa NDB (atau dapat pula suatu stasiun navigasi VOR).

4.      Locator
Locator merupakan NDB Low Power yang ditempatkan diperpanjangan garis tengah landasan guna membantu menunjukkan kepada penerbang pada saat pendekatan/approach letak garis tengah landasan yang diperlukan untuk pendaratan.
   
 
2. DVOR (Doppler VHF (Very High Frequency) Omnidirectional Range)

adalah alat bantu navigasi yang dimiliki oleh bandara guna menunjang segala aktifitas penerbangan. Alat navigasi ini memberikan informasi arah mata angin buatan (azimuth) kepada pesawat, sehingga ketika pesawat berada di udara seorang pilot dapat memperoleh informasi arah mata angin buatan (azimuth). DVOR merupakan alat bantu navigasi jarak sedang, yang bekerja menggunakan frekuensi radio sangat tinggi (VHF / Very High Frequency), fasilitas DVOR memungkinkan pesawat menuju tujuan dengan memanfaatkan stasiun DVOR di darat tanpa tergantung dari keadaan cuaca (yaitu dengan menggunakan bantuan instrument atau dengan bantuan autopilot). Berlainan dengan NDB, peralatan DVOR yang ada di pesawat terbang menunjukkan setiap deviasi dalam derajat dari jalur penerbangan yang dipilih, tidak tergantung dari heading pesawat. Penerbang dapat memanfaatkan stasiun DVOR di darat pada saat tinggal landas dengan memilih jalur penerbangan DVOR dan selanjutnya terbang menuju stasiun DVOR lain.
Dengan stasiun DVOR yang diletakkan sedemikian rupa, DVOR dapat digunakan untuk menuntun pesawat menuju bandara. Posisi pesawat terbang tiap saat dapat ditentukan oleh penerbang dengan bantuan DVOR dan DME.

Manfaat DVOR bagi penerbang
Perlengkapan penermia DVOR di pesawat terbang mempunyai 3 macam fungsi/indikator, yaitu :

1.      Untuk menentukan azimuth, yaitu sudut searah jarum jam antara arah utara dari stasiun VOR dengan garis yang menghubungkan stasiun tersebut dengan pesawat terbang.
2.      Untuk menunjukkan deviasi kepada pilot, ya;itu apakah pesawat berada di kiri, di kanan atau tepat pada jalur penerbangan yang benar/dipilih.
3.      Menunjukkan apakah arah pesawat terbang menuju atau meninggalkan stasiun DVOR.

Fungsi dan Kegunaan DVOR
Seperti halnya NDB, maka DVOR pun dapat dipergunakan dalam beberapa fungsi :

1.      Homing
2.      Enroute
3.      Holding
4.      Locator


3. DME (Distance Measuring Equipment)
Fasilitas DME biasanya dipasang melengkapi VOR untuk memberikan informasi kepada penerbang tentang jarak pesawat terhadap DME.
Prinsip kerja DME dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.      Sepasang pulsa dengan panjang pulsa tertentu, dipancarkan dari pesawat terbang (disebut Interrogator) diterima oleh receiver DME di tanah.
2.      Stasiun DME (disebut Transponder) secara otomatis kemudian memancarkan kemabali sepasang pulsa sebagai jawaban ke pesawat terbang tersebut tetapi pada frejuensi yang berbeda.
3.      Waktu yang diperlukan antara perjalanan bolak-balik ini kemudian diukur di receiver DME pesawat terbang, selanjutnya diolah menjadi bentuk jarak (Nautical Miles) dari pesawat terbang ke stasiun di darat.
4.       DME bekerja pada bidang Ultra High Frequency (UHF) antara 962 MHz dan 1213 MHz, sehingga pancarannyapun tidak tergantung dari keadaan cauca/static-free
  
Fungsi DME
DME biasanya di pasang pada stasiun VOR untuk melengkapinya (komplementer) sehingga posisi pesawat terbang secara teliti dapat terus menerus diketahui para penerbang.
(VOR memberikan informasi dalam derajat sedangkan DME memberikan informasi jarak dalam NM, sesuai koordinat polar dalam penenttuan posisi pesawat terbang).
      DME juga dapat dipergunakan pada fasilitas navigasi udara ILS (Instrument landing System) guna memberikan informasi jarak secara terus menerus/tak terputus kepada penerbang pada saat   pendekatan/pendaratan

Komunikasi

Data penerbangan yang dikomunikasi tersebut biasanya mencakup data tentang kondisi cuaca di sekitar bandara dan di sepanjang rute penerbangan, data perencanaan penerbangan dan data pengawasan lalulintas udara (traffic control). Semua data tersebut dikomunikasikan melalui fasilitas V-sat. Di setiap bandara biasanya dipasang alat penerima dan pengirim (transmitter) sedangkan di pesawat terbang di pasar alat penerima data elektronis untuk menerima berbagai informasi sesuai dengan permohonan pilot pesawat.


Ground to ground
Ground to ground adalah komunikasi antar stasiun yang satu dengan stasiun yang lainnya guna memberikan informasi tentang penerbangan. Contohnya komunikasi antara stasiun yang ada di ternate dengan stasiun yang ada di manado.
Yang digunakan untuk memberikan informasi adalah IAIS. Semua peralatan tergabung dalam seperangkat AMCS.
Automatic Message Switching Centre (AMSC) merupakan alat pengendali komunikasi data / telex yang terintegrasi dan sesuai untuk pelayanan jasa penerbangan. Karena AMSC digunakan di dunia penerbangan maka AMSC harus menggunakan standart format penerbangan yang diatur dalam annex 10 volume II untuk jaringan AFTN (Aeronautical Fixed Telecomunication Network). AFTN sendiri adalah suatu sistem jaringan komunikasi data yang digunakan oleh dunia penerbangan untuk menerbitkan atau mencetak strip data penerbangan, jadwal penerbangan keadaan berita cuaca dan berita lain yang berhubungan dengan pelayanan lalu lintas udara.
Output data AMSC masih berupa kode-kode penerbangan berupa angka, kemudian di lanjutkan ke IAIS agar mudah dibaca.
Pada server AMSC menggunakan OS Linux Redhat, alasan menggunakan Linux Redhat, karena faktor keamanan.


Air to Ground
Air to ground adalah komunikasi antar stasiun dengan pesawat terbang. Contohnya pesawat yang akan mendarat di sebuah bandara harus terlebih dahulu memberikan informasi ke stasiun bandara tersebut. Komunikasi pada waktu lampau hanya dapat dilakukan dengan berbicara (radio communication) melalui saluran frekuensi tertentu, maka pada pesawat canggih dapat melakukan pengiriman pesan lewat tulisan (texting)  lewat sistem ACARS. Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS) berfungsi mengirimkan data penerbangan ke petugas airlines dan data mesin ke manufaktur pesawat secara real time. Terdiri dari pesan singkat, pantauan pesawat sejak lepas landas, di ketinggian, posisi pesawat hingga mendarat di tujuan. Sedangkan pesawat mengirimkan informasi ke stasiun bumi melalui radio.

Elektronika Bandara


Elektronika bandara adalah seperangkat alat seperangkat alat elektronik yang dimana penggunaannya lebih mengara kepada komunikasi data yang dapat berupa suara, gambar, video, & lain-lain
  
Informasi Bandara
Informai bandara adalah sistem yang mengatur tentang semua informasi menyangkut pengoprasian bandara, seperti pemberian informasi kepada penumpang. Contohnya : departure, arrived, delay, dan sebagainya. Cara penyampaiannya menggunakan sistem text to voice. Tujuannya adalah memudahkan operator dalam penyampaian informasi.

PABX (Public Anch X-public address branch X-change)
Yang dimaksud dengan peralatan Public Address Branch Extension (PABX) adalah perangkat peralatan telepon yang terdiri dari Central unit atau Main Unit, Pesawat cabang, Kabel-kabel penghubung dan Terminal Box. Central unit adalah perangkat peralatan utama pengontrol semua sistem operasi PABX yang berfungsi untuk menghubungkan antar pesawat cabang dan dengan telephone line PT. TELKOM serta mengatur, membatasi dan memantau pemakaian masing-masing pesawat cabang dengan telephone line. Pesawat cabang adalah pesawat telepon yang dapat berhubungan antara satu pesawat dengan pesawat-pesawat lain maupun berhubungan melalui telephone line dalam satu jaringan Central Unit.

FIS (Flight Information System)
Merupakan integrasi produk teknologi informasi system sebagai perangkat software dan perangkat hardware yang dapat menyajikan informasi tentang aktivitas angkutan udara, seperti pemberitahuan jadwal keberangkatan, kedatangan pesawat, keterlambatan dan pembatalan penerbangan dan lain-lain.

Jaringan / Internet
Jaringan yang digunakan yang di Bandar Udara Sultan Babullah Ternate adalah LAN (Local Area Network). Media transmisinya menggunakan kabel untuk jarak yang dekat, sedangkan untuk jarak yang agak jauh sudah menggunakan Wi-Fi untuk mempermudah pegawai bandara.